Katanya Film Animasi Indentik dengan anak-anak, Apa Benar?
Semua orang yang telah menginjak masa remaja atau lebih tua pasti pernah ditanya pertanyaan seperti ini. Biasanya, orang dewasa, seperti orangtua atau guru, tetapi kadang juga teman sekelas, rekan kerja, atau kenalan lain yang berusia tua dapat bertanya seperti ini.
Pertanyaan tadi rasanya memiliki nada meremehkan dan menghakimi. Untuk berbagai alasan, sebagian orang tidak tahu apa yang menarik dari animasi, lalu memutuskan untuk menghakimi dan merendahkan orang lain yang menyukainya.
BACA JUGA : Peran Apa Aja Sih Yang Penting Dalam Video Bisnis?
Padahal Film animasi itu tidak selalu identik dengan anak anak saja. Tapi bukan hanya anak-anak saja karena orang dewasa juga pernah menonton, dan bahkan masih menonton karena sudah selera nya dia, terkadang animasi adalah film yang ditunggu oleh seseorang bagi peminat karena bukan hanya makna film, keseruan dan tentang yang terkandung pada film tersebut mampu membuat orang tersebut larut dalam suasana dan isi film tersebut, jadi bukan hanya anak-anak lebih tepatnya kaum remeja, semua tergantung dari diri anda, tidak semua sama bagi saya gimana pribadi anda sendiri.
Animasi sendiri sebenarnya hanyalah sebuah format penyajian dari suatu film/serial, dan tidak berpengaruh terhadap jalan maupun kompleksitas cerita. Lagipula, ada banyak sutradara yang memilih animasi sebagai format penyajian film mereka agar dapat menyampaikan pesan tertentu yang tidak terasa jika menggunakan live-action. Misalnya Persepolis, film dengan latar Iran masa Revolusi Islam yang menggunakan format animasi dua dimensi dengan warna monokrom untuk menggambarkan latar cerita yang suram, atau Yellow Submarine yang sangat kental dengan nuansa psychedelic yang merupakan trademark the Beatles era Sgt. Pepper.
Contoh sederhana bahwa kartun dapat ditonton siapa saja dapat kita lihat di Jepang. Di Negeri Sakura sana, kartun dua dimensi (atau yang lebih terkenal dengan sebutan anime) sudah sangat mendarah daging dan membudaya di masyarakatnya, dari usia kanak-kanak hingga usia dewasa. Di Jepang sendiri ada banyak sekali production house yang memproduksi anime dengan berbagai genre dan tingkat kompleksitas cerita yang juga berbeda-beda. Ada yang ceritanya ringan dan dikhususkan untuk anak-anak seperti Doraemon, misalnya. Ada juga yang dikhususkan untuk yang usia remaja ke atas, seperti Sword Art Online, dan lain-lain.
Nah Berikut Penjelasan Katanya Film Animasi Indentik dengan anak-anak, Apa Benar? Semoga Bermanfaat.
Jika Kalian Suka dengan Artikel ini Silahkan Like, Coment & Share Article ini. Salam Jepret Prodution.